Kata Sulit di Alkitab.
- Wahyu 3 : 14
Eksposisi Yunani dan Pengertian Wahyu 3:14
- Teks Yunani Wahyu 3:14
Berikut adalah teks Yunani dari Wahyu 3:14:
Καὶ τῷ ἀγγέλῳ τῆς ἐκκλησίας ἐν Λαοδικείᾳ γράψον·
Τάδε λέγει ὁ Ἀμήν, ὁ μάρτυς ὁ πιστὸς καὶ ἀληθινός, ἡ ἀρχὴ τῆς κτίσεως τοῦ Θεοῦ·
Transliterasi:
Kai tō anggelō tēs ekklēsias en Laodikeia grapon;
Tade legei ho Amēn, ho martys ho pistos kai alēthinos, hē archē tēs ktiseōs tou Theou.
- Eksposisi Kata-kata Kunci
ὁ Ἀμήν (ho Amēn) → “Yang Amin”
“Amin” dalam bahasa Ibrani berarti “setia, dapat dipercaya.” Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah penggenapan janji Allah.
ὁ μάρτυς ὁ πιστὸς καὶ ἀληθινός (ho martys ho pistos kai alēthinos)
ho martys → “saksi”
ho pistos → “yang setia”
kai alēthinos → “dan benar”
Kristus adalah saksi yang dapat dipercaya dan benar dalam segala hal yang dikatakan-Nya.
ἡ ἀρχὴ τῆς κτίσεως τοῦ Θεοῦ (hē archē tēs ktiseōs tou Theou)
hē archē → “permulaan” atau “sumber”
tēs ktiseōs → “ciptaan”
tou Theou → “Allah”
Frasa ini dapat diartikan sebagai “permulaan/sumber segala ciptaan Allah,” yang menunjukkan bahwa Kristus adalah asal mula segala sesuatu, bukan ciptaan pertama, tetapi yang memiliki otoritas atas segala ciptaan (Kolose 1:15-17).
- Pengertian Wahyu 3:14
Ayat ini merupakan bagian dari pesan kepada jemaat di Laodikia. Kristus memperkenalkan diri sebagai:
“Amin” → yang setia dan dapat dipercaya.
“Saksi yang setia dan benar” → yang menyatakan kebenaran Allah dengan sempurna.
“Permulaan (sumber) dari ciptaan Allah” → yang memiliki otoritas dan kuasa atas segala ciptaan.
Ayat ini menekankan keilahian Kristus dan otoritas-Nya, yang menjadi dasar untuk menegur jemaat Laodikia yang suam-suam kuku (Wahyu 3:15-16).
Pendapat Yonatan mangkubudi.
ἡ ἀρχὴ (hē archē) = Kata benda nominatif feminin tunggal (N-NSF), berarti “permulaan” atau “sumber”.
τῆς κτίσεως (tēs ktiseōs) = Kata benda genitif feminin tunggal (N-GSF), berarti “ciptaan”.
τοῦ θεοῦ (tou Theou) = Kata benda genitif maskulin tunggal (N-GSM), berarti “Allah”.
Makna:
Kata ἀρχὴ (archē) dapat berarti “permulaan” dalam arti “awal dari segala sesuatu” atau “otoritas utama”.
Ini bukan berarti Kristus adalah ciptaan pertama, tetapi Dia adalah sumber dari segala ciptaan (Kolose 1:15-17).